Sebuah Cerpen: PELURU NYASAR

Karya: Burung Gereja “Apakah tidak ada jalan lain agar kamu dan istrimu bisa kembali bersama? Kasihan anakmu lho, lang.” Seorang perempuan tua menatap miris anak laki-laki semata wayangnya. Gilang menatap ibunya dengan seksama. Ia dapat melihat mata perempuan tua yang dipanggilnya Ibu itu menyimpan harapan dan luka yang sama besarnya. Namun Gilang tidak tahu harus memulai semuanya dari mana. Bahkan Ia sendiri tidak memiliki harapan untuk dapat kembali membangun rumah tangganya setelah apa yang Ia ketahui. Lebih tepatnya, Ia tidak ingin rumah tangganya kembali. * lima tahun lalu Gilang pulang ke kampung halamannya sebagai seorang perwira kepolisian republik Indonesia. Bersamanya ia membawa seorang perempuan yang sudah dipacarinya tiga tahun belakangan. Gilang mengatakan pada ibunya kalau perempuan itu akan ia nikahi secepatnya, tinggal menunggu persetujuan dari Ibunya saja. “Kamu tidak pernah memberi tahu ibu kalau kamu sudah punya pacar. Sekarang kamu bawa seorang pere...